Eksplorasi Pulau Sumbawa – Sejarah, Alam, dan Potensi Wisata
Pulau Sumbawa, sebuah permata tersembunyi di gugusan Kepulauan Nusa Tenggara, menawarkan kombinasi lanskap vulkanik yang megah.
Pulau ini, yang terletak di antara Lombok dan Flores, adalah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dibawah ini LAND SCAPE INDONESIA akan membahas tentang Sumbawa memikat dengan keindahan alamnya yang masih alami dan budaya yang kaya, menjadikannya tujuan yang menarik bagi para petualang dan pencinta alam.
Sekilas Tentang Pulau Sumbawa
Sumbawa memiliki luas sekitar 15.323,77 km2 dan populasi sekitar 1.626.517 jiwa pada pertengahan tahun 2023. Pulau ini secara administratif terbagi menjadi empat kabupaten dan satu kota, yaitu Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima, Sumbawa Barat, dan Kota Bima.
Bentang alamnya didominasi oleh pegunungan vulkanik, dengan Gunung Tambora sebagai titik tertinggi. Secara historis, Sumbawa dikenal sebagai sumber kayu sappan, madu, dan cendana.
Sejarah dan Pemerintahan
Sejarah Sumbawa mencatat adanya beberapa kerajaan yang berkuasa dari abad ke-14 hingga abad ke-20, termasuk Kerajaan Bima, Dompu, dan Sumbawa. Pada abad ke-14, Nagarakretagama menyebutkan beberapa kerajaan di Sumbawa, seperti Dompu, Bima, dan Sape, yang menjadi bagian dari Majapahit.
Pulau ini juga pernah mengalami invasi dari berbagai kekuatan luar, termasuk Jawa, Bali, Makassar, Belanda, dan Jepang. Belanda pertama kali tiba pada tahun 1605, tetapi baru secara efektif menguasai Sumbawa pada awal abad ke-20.
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Geografi yang Memukau
Sumbawa memiliki topografi yang beragam, mulai dari pegunungan vulkanik hingga padang rumput luas. Gunung Tambora, yang terkenal dengan letusan dahsyatnya pada tahun 1815, tetap menjadi titik tertinggi di pulau ini.
Letusan tersebut memuntahkan 180 kilometer kubik abu dan puing-puing ke atmosfer, menyebabkan kematian sekitar 71.000 orang dan memicu periode pendinginan global. Selain Tambora, terdapat beberapa gunung lain dan titik tertinggi di Pulau Sumbawa.
Baca Juga:
Budaya yang Kaya
Budaya Sumbawa kaya akan tradisi dan adat istiadat. Masyarakat Sumbawa dikenal memiliki keterampilan tinggi dalam seni dan kerajinan. Beberapa tradisi yang terkenal di Sumbawa antara lain Main Jaran (pacuan kuda), Barapan Kebo (balap kerbau), dan Karaci.
Bahasa yang digunakan di Sumbawa juga beragam, dengan Basa Semawa di bagian barat dan Nggahi Mbojo di bagian timur. Islam adalah agama dominan di pulau ini, diperkenalkan oleh orang Makassar dari Sulawesi. Sumbawa menawarkan berbagai aktivitas dan atraksi wisata yang menarik.
Pantai Lakey terkenal di kalangan peselancar karena ombaknya yang menantang. Pulau Moyo menawarkan lingkungan yang alami dengan terumbu karang yang indah, ideal untuk snorkeling dan diving. Selain itu, pengunjung juga dapat mendaki Gunung Tambora, mengunjungi Istana Dalam Loka, dan menjelajahi desa-desa tradisional.
Ekonomi dan Pariwisata
Ekonomi Sumbawa didukung oleh pertanian, pertambangan, dan pariwisata. Pertambangan emas dan tembaga, terutama oleh Newmont Mining Corporation, memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB wilayah.
Sektor pariwisata juga mulai berkembang, dengan beberapa spot selancar yang terkenal di dunia dan keindahan alam yang menarik wisatawan. Namun, kurangnya infrastruktur pariwisata yang memadai masih menjadi tantangan.
Kesimpulan
Pulau Sumbawa adalah destinasi yang menjanjikan dengan kombinasi keindahan alam, kekayaan budaya, dan potensi ekonomi yang besar. Dari sejarah kerajaan-kerajaan kuno hingga lanskap vulkanik yang menakjubkan seperti Gunung Tambora, Sumbawa menawarkan pengalaman yang beragam bagi setiap pengunjung.
Pengembangan sektor pariwisata dan peningkatan infrastruktur akan menjadi kunci untuk membuka potensi penuh pulau ini, menjadikannya tujuan wisata yang lebih dikenal dan berkelanjutan di masa depan. Simak terus pembahasan menarik lainnya tentang makanan tradisional hanya dengan klik link berikut ini LAND SCAPE INDONESIA.