Bandung Lautan Api: Simbol Perjuangan & Pengorbanan Kemerdekaan Indonesia
Sejarah Bandung Lautan Api mencatat salah satu momen paling heroik dalam perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan.
Peristiwa ini merupakan strategi militer yang unik dan penuh keberanian, di mana sebagian besar wilayah selatan Kota Bandung sengaja dibakar oleh pasukan Republik Indonesia dan warga setempat pada tanggal 23–24 Maret 1946 untuk mencegah pendudukan oleh pasukan Sekutu dan NICA (Belanda).
Dibawah ini LAND SCAPE INDONESIA akan membahas pembumihangusan ini tidak hanya menandai tekad rakyat Bandung dalam menghadapi penjajah, tetapi juga meninggalkan simbol perjuangan yang abadi dalam sejarah Indonesia.
Latar Belakang Kedatangan Pasukan Sekutu & NICA
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, situasi di Kota Bandung semakin memanas seiring kedatangan pasukan Sekutu. Pada Oktober 1945 yang dibonceng oleh NICA, pihak Belanda yang ingin menguasai kembali wilayah Indonesia yang baru merdeka.
Pasukan Sekutu yang tiba di Bandung, dikenal dengan Brigade MacDonald, menuntut agar semua senjata milik rakyat dan pejuang Indonesia. Diserahkan kepada mereka, kecuali Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang merupakan cikal bakal Tentara Republik Indonesia (TRI).
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Pembagian Wilayah & Ultimatum Pengosongan Bandung Selatan
Konflik yang berlangsung menyebabkan Kota Bandung terbagi menjadi dua wilayah kontrol. Bagian utara dikuasai oleh pasukan Sekutu dan Belanda, sementara bagian selatan dikuasai oleh Tentara Republik Indonesia. Situasi ini memunculkan ketegangan berkepanjangan, di mana pasukan Sekutu secara berkala mengeluarkan ultimatum.
Agar warga dan pasukan Indonesia segera mengosongkan wilayah Bandung Selatan. Ultimatum utama disampaikan pada bulan November 1945 dan kembali ditekankan pada awal 1946, dengan batas waktu pengosongan hingga 24 Maret 1946.
Baca Juga:
Strategi “Bumi Hangus” & Pelaksanaan Pembumihangusan
Keputusan untuk membumihanguskan Bandung Selatan diambil melalui musyawarah oleh para pemimpin perjuangan Indonesia. Termasuk Komandan Divisi III TRI Kolonel Abdul Haris Nasution dan Mayor Rukana. Komandan Polisi Militer di Bandung yang menjadi pencetus ide perubahan Bandung menjadi “lautan api”.
Pelaksanaan taktik bumi hangus ini melibatkan evakuasi massal warga Bandung yang mencapai ratusan ribu orang dengan mengungsi ke wilayah selatan sejauh 11 kilometer dari pusat kota. Saat evakuasi berlangsung, rumah-rumah dan bangunan dibakar secara sistematis, beberapa bangunan juga diledakkan dengan dinamit.
Dampak & Simbolisme Bandung Lautan Api
Pembumihangusan ini mengakibatkan kerusakan besar pada Kota Bandung Selatan, dengan sekitar separuh kota menjadi rata dengan tanah dan ratusan ribu warga harus mengungsi. Meskipun begitu, Bandung Lautan Api menjadi simbol keteguhan dan keberanian rakyat Indonesia. Rela mengorbankan tempat tinggal mereka demi menjaga harga diri bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan.
Peristiwa ini juga berpengaruh dalam memperkuat semangat nasionalisme dan perjuangan, di mana lagu “Halo, Halo Bandung” yang mengalami perubahan lirik menjadi semakin patriotik karena terinspirasi oleh peristiwa ini. Lagu tersebut menjadi simbol perlawanan dan harapan akan kembalinya Bandung ke tangan rakyat Indonesia.
Tokoh-Tokoh Penting Dalam Peristiwa Bandung Lautan Api
Beberapa tokoh utama yang berperan besar dalam peristiwa Bandung Lautan Api antara lain Kolonel Abdul Haris Nasution. Sebagai pemimpin militer mengambil keputusan strategis pembumihangusan, Mayor Rukana yang mengusulkan perubahan Bandung menjadi lautan api. Serta pejuang-pejuang seperti Mohammad Toha dan Muhammad Ramdan yang melakukan aksi heroik dalam menghancurkan amunisi musuh.
Tokoh lainnya yang berkontribusi penting termasuk Soetan Sjahrir selaku Perdana Menteri RI saat itu, yang memerintahkan TRI. Untuk menuruti ultimatum Sekutu demi menghindari kerugian yang lebih besar. Kolonel Didi Kartasasmita yang menjadi panglima komandemen Jawa Barat dalam mengatur evakuasi dan strategi pertahanan.
Kesimpulan
Peristiwa Bandung Lautan Api tetap dikenang sebagai lambang perjuangan yang gigih dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Selain diabadikan dalam lagu dan cerita rakyat, momen ini diperingati dengan pembentukan Monumen Bandung Lautan Api.
Berdiri kokoh sejak tahun 1981 sebagai penghormatan kepada para pejuang dan warga Bandung yang berkorban. Simak terus pembahasan menarik lainnya tentang makanan tradisional hanya dengan klik link berikut ini LAND SCAPE INDONESIA.
Sumber Informasi Gambar:
- Gambar Pertama dari tirto.id
- Gambar Kedua dari pikiran-rakyat.com