Taplak Gunung: Lompat-Lompatan Seru yang Bikin Nostalgia Masa Kecil!

bagikan

Taplak Gunung adalah salah satu permainan lompat-lompatan yang pernah populer di kalangan anak-anak Indonesia.

Taplak Gunung: Lompat-Lompatan Seru yang Bikin Nostalgia Masa Kecil!

Permainan ini tidak hanya seru, tetapi juga melatih keseimbangan, ketangkasan, dan strategi. Sayangnya, di era digital seperti sekarang, permainan ini mulai jarang dimainkan dan nyaris terlupakan. Padahal, Taplak Gunung memiliki banyak manfaat bagi perkembangan fisik dan sosial anak-anak.

Dalam ini, kita akan membahas asal-usul Taplak Gunung, cara memainkannya, aturan-aturan yang berlaku, manfaat yang bisa didapatkan, serta bagaimana kita bisa menghidupkan kembali permainan ini di era modern.

tebak skor hadiah pulsa  

Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL

aplikasi shotsgoal

Asal-Usul Taplak Gunung

Taplak Gunung memiliki kemiripan dengan permainan Engklek, yang juga dimainkan dengan melompat di atas pola tertentu yang digambar di tanah.

Permainan ini dikenal dengan berbagai nama di beberapa daerah di Indonesia. Ada yang menyebutnya sebagai taplak gunung, tinggal kelas, atau engklek pola gunung. Meski memiliki nama berbeda, konsep permainannya tetap sama.

Taplak Gunung biasanya dimainkan di halaman rumah, di pekarangan sekolah, atau di tempat lapang dengan menggambar pola kotak-kotak di tanah. Pola yang dibuat menyerupai gunung, sehingga permainan ini disebut Taplak Gunung.

Baca Juga: Layang-Layang, Permainan Tradisional di Indonesia yang Harus Dilestarikan

Cara Bermain Taplak Gunung

Cara Bermain Taplak Gunung
Taplak Gunung adalah permainan yang bisa dimainkan oleh 2 hingga 5 orang secara bergantian. Berikut adalah langkah-langkah dalam memainkan permainan ini:

1. Menyiapkan Lapangan

Permainan ini membutuhkan permukaan yang datar, seperti tanah lapang atau lantai semen. Pemain kemudian menggambar pola berbentuk gunung yang terdiri dari beberapa kotak dengan kapur atau menggunakan tongkat kayu jika dimainkan di tanah.

2. Membuat Gacuk atau Penanda

Setiap pemain harus memiliki gacuk (penanda), yang biasanya berupa pecahan genting, batu pipih, atau benda kecil yang mudah dilempar dan tidak mudah tergelincir.

3. Menentukan Giliran Bermain

Para pemain melakukan hompimpa atau suit untuk menentukan siapa yang bermain lebih dulu.

4. Memulai Permainan

  • Pemain pertama melempar gacuk ke kotak pertama yang ada dalam pola gunung.
  • Kemudian, pemain harus melompat dengan satu kaki melewati kotak-kotak yang sudah digambar, tanpa menginjak garis dan tanpa menjatuhkan kaki yang sedang diangkat.
  • Pemain harus mencapai puncak gunung, lalu kembali ke titik awal dengan cara yang sama.
  • Saat kembali, pemain harus mengambil gacuk tanpa kehilangan keseimbangan.
  • Jika berhasil, ia lanjut ke kotak berikutnya. Jika gagal (misalnya, menginjak garis, kehilangan keseimbangan, atau gacuk jatuh di luar kotak), giliran diberikan kepada pemain berikutnya.
  • Permainan berlanjut sampai semua pemain selesai melewati semua kotak di pola gunung.

5. Menentukan Pemenang

Pemain yang berhasil menyelesaikan semua tahapan tanpa banyak kesalahan akan menjadi pemenang. Semakin sedikit kesalahan, semakin besar peluang untuk menang.

Manfaat Bermain Taplak Gunung

Permainan tradisional seperti Taplak Gunung tidak hanya sekadar permainan biasa, tetapi juga memiliki banyak manfaat, di antaranya:

  • Melatih Keseimbangan dan Kelincahan: Melompat dengan satu kaki dalam waktu yang lama melatih keseimbangan tubuh serta koordinasi antara tangan dan kaki.
  • Mengasah Konsentrasi dan Ketelitian: Pemain harus fokus dalam melempar gacuk, mengingat aturan permainan, serta menjaga keseimbangan agar tidak menginjak garis atau jatuh.
  • Menumbuhkan Rasa Sportivitas: Seperti permainan tradisional lainnya, Taplak Gunung mengajarkan anak-anak tentang kejujuran, menerima kekalahan, dan saling mendukung teman.
  • Menjaga Kebugaran Fisik: Dalam permainan ini, anak-anak akan terus bergerak, melompat, dan menjaga keseimbangan, sehingga tubuh tetap aktif dan sehat.
  • Meningkatkan Interaksi Sosial: Di era gadget seperti sekarang, banyak anak-anak lebih suka bermain sendirian dengan ponselnya. Taplak Gunung mendorong interaksi sosial karena dimainkan secara berkelompok dan melibatkan komunikasi antar pemain.

Kesimpulan

Taplak Gunung adalah salah satu permainan tradisional yang tidak hanya seru, tetapi juga penuh manfaat. Sayangnya, seiring perkembangan zaman, permainan ini mulai jarang dimainkan. Namun, dengan usaha bersama, kita masih bisa menghidupkan kembali permainan ini agar tetap dikenal oleh generasi masa kini.

Jadi, kapan terakhir kali kamu bermain Taplak Gunung? Atau, ingin mencoba lagi bersama teman-teman? Yuk, nostalgia bareng dan kenalkan Taplak Gunung ke generasi berikutnya!

Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai  Permainan Taplak Gunung.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *